Filmnya Masih Seru, Ma

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Lampu ruang tengah masih menyala dan terlihat Lita sedang duduk di sofa sambil menonton TV. Terdengar langkah kaki Mama yang berjalan menghampiri sofa. “Lita, ayo kita siap-siap tidur. Bukankah besok kamu harus bangun pagi dan sekolah?” ajak Mama. “Ma, sebentar lagi ya, ini filmnya lagi seru nih” jawab Lita dengan matanya yang tetap tertuju ke layar TV.

Lita, ingat tidak berapa lama kamu boleh menonton TV setiap hari?

Satu jam, Ma. Tapi, ini filmnya bener-bener lagi seru, Ma,” Lita terus memohon.

Lita, ayo sini Mama mau kita ngobrol dulu.

Mama mengambil remote TV, mematikan TV, dan duduk di sebelah Lita.

Apakah kamu tahu Lita, kenapa Mama membatasi waktu kamu menonton?

Umm.. Lita tidak tahu, Ma. Memangnya kenapa, Ma?

Senyum Mama perlahan merona. “Mama membatasi waktu nonton kamu karena Mama tahu yang terbaik untuk kamu. Menonton terlalu banyak dapat merusak mata. Apalagi kamu masih dalam masa pertumbuhan.

Oh begitu ya, Ma.

Filmnya-masih-seru-ma-lita-21-b

Betul Lita. Apakah kamu mau mengorbankan pertumbuhan kamu hanya untuk menonton sesaat?

Jangan dong, Ma.

Lita ingat cerita tentang Esau yang menukarkan hak kesulungannya untuk semangkuk sup kacang merah?” tanya Mama kepada Lita.

Ingat, Ma. Lita tidak mau menyesal seperti Esau, Ma.

Filmnya-masih-seru-ma-lita-21-c

Iya Lita. Kalau begitu, hari ini kita nonton TV-nya sudah dulu ya. Besok sore kita lanjut nonton lagi. Oke?

Baik, Ma.

Lita dan Mama beranjak dari sofa lalu mematikan lampu ruang tengah. Papa sudah menanti untuk memulai Saat Teduh bersama sebelum istirahat malam.

…orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” (Amsal 16:32)

Invalid email address

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *