Hak Kesulungan vs Sup Kacang Merah

Cerita kali ini membahas Esau yang menjual hak kesulungannya kepada Yakub untuk semangkuk sup kacang merah. Tapi, apa sih hak kesulungan itu? Dan apakah nilainya seimbang dengan sup kacang merah?

Pada zaman dahulu, anak sulung (anak pertama) mendapatkan suatu berkat istimewa, yang tidak didapat oleh anak-anak lainnya. Kalau zaman sekarang, bisa dianggap seperti harta warisan yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya. Berkat ini bisa dalam berbagai macam bentuknya. Namun pada saat itu, Ishak memberikan hak kesulungan berupa berkat atas kekayaan, dan kuasa atas bangsa-bangsa (Kejadian 27:27-29).

hak kesulungan vs sup kacang merah-lita-21-a

Coba kita bayangkan hak kesulungan tersebut dengan semangkuk sup kacang merah. Tentunya sangat jauh perbandingannya. Seperti menukarkan rumah yang sangat berharga dengan satu porsi makanan (± Rp. 50.000,-). Esau rugi besar dalam hal ini.

Tuhan Yesus menjanjikan suatu rumah di sorga bagi mereka yang mau mengikuti-Nya. Rumah ini sangat berharga, bahkan lebih berharga daripada apapun juga yang ada di dunia ini. Tetapi jika kita berbuat dosa, seperti berbohong, tidak mau beribadah tetapi malah bermain game, menonton TV, dan lain-lain, maka kita sama seperti Esau yang menukarkan hak kesulungannya.

Mari kita menghargai “hak kesulungan” yang Tuhan Yesus berikan kepada kita dan tidak menukarkannya dengan apapun juga.

“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. …” (Filipi 3:8)

Invalid email address

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *