Di suatu Jumat malam, seperti biasa Mama membantu Melin menghafalkan ayat hafalan untuk Sekolah Sabat esok hari.
Hari itu, ayat hafalannya adalah
“Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (1 Petrus 1:16).
Melin pun bertanya kepada mama, “Kudus itu artinya apa sih ma?”
Mama pun keluar dan mengambil 2 buah kain. Kain yang satu berwarna putih dan bersih, sementara yang satunya adalah kain penuh debu untuk membersihkan meja. Mama menunjukkan kedua kain tersebut dan berkata, “Coba Melin, dari kedua kain ini, yang mana yang Melin paling suka?”
“Yang putih dong ma. Kan kain lap itu jorok,” kata Melin.
Setelah menjelaskan arti kudus, mama juga menceritakan kepada Melin bahwa kalau manusia ingin masuk ke surga, maka manusia harus berusaha menjaga dirinya tetap kudus. Karena Allah sangat mengasihi orang-orang yang berbuat baik dan sayang pada Tuhan.
“Nah, kudus itu artinya kita bersih tidak bernoda seperti kain putih ini. Setelah kita dibaptis, dosa manusia dihapuskan dan kita menjadi bersih. Namun, kalau kita melakukan hal yang buruk dan tidak baik, maka kita akan seperti kain lap kotor. Awalnya kain ini bersih, namun karena dipakai di tempat yang kotor, maka ia tidak putih lagi.”
“Wah, kalau gitu Melin harus jadi anak yang baik ya ma. Supaya bisa ketemu Tuhan di Surga nanti”, kata Melin.
Mama pun tersenyum dan berkata, ”Iya Melin. Yuk kita sama-sama berdoa supaya Tuhan membantu kita untuk terus menjadi anak baik dan menjaga kekudusan.”
