Tuhan Menjaga Pada Saat Hujan Badai

Sejak awal tahun, hampir setiap hari kota Jakarta diguyur hujan terus-menerus. Kadang hanya hujan rintik-rintik, kadang hujan besar seperti badai. Awalnya Luna merasa senang dengan musim hujan ini. Hawa sejuk serta langit yang mendung membuatnya tidur dengan nyenyak. Namun lama kelamaan, Luna menjadi merasa tidak nyaman. Bukan hanya membuatnya tidak bisa bermain dengan teman-temannya di luar, tetapi juga sepatunya selalu kotor terkena genangan air setiap kali ia berjalan ke sekolah. 

Namun aneh sekali. Beberapa hari ini, hujan turun begitu lebat dan angin bertiup sangat kencang seperti badai. Pohon-pohon di sekitar rumah Luna banyak yang tumbang dan beberapa saluran air di kota Jakarta terlihat mulai meluap. Jalanan di depan rumah Luna pun terlihat ada genangan air yang tinggi. Seluruh keluarga Luna mulai khawatir, mereka takut bila hujan terus turun seperti sekarang maka rumah mereka akan terkena banjir. 

Ceritaku-Tuhan Kuperlu Engkau-lita-03-b (1)

Sejak hari  itu, papa mengajak mama dan Luna untuk berlutut berdoa memohon pertolongan Tuhan. Setiap hari, Luna pun ikut berlutut dan mengucapkan doa kepada Tuhan.

“Dalam nama Tuhan Yesus, Luna berdoa. Tuhan Yesus, Luna percaya Tuhan selalu ada untuk Luna dan memperhatikan Luna, baik senang maupun susah. Saat ini di depan rumah Luna ada genangan air. Jikalau Tuhan berkenan, kiranya Tuhan bantu agar rumah kami tidak terendam banjir. Jagalah kami ya, Tuhan Yesus. Haleluya. Amin.”

Puji Tuhan, setelah lewat beberapa hari, hujan akhirnya mereda dan langit-pun kembali cerah. Genangan air di depan rumah Luna perlahan-lahan surut hingga kering. Luna dan keluarga tidak henti-hentinya mengucap syukur karena pertolongan Tuhan.

Invalid email address

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *